Kesalahan Umum yang Biasa Terjadi pada Hasil Penelitian Survei

hasil penelitian

Hasil penelitian bisa dipengaruhi oleh banyak hal. Salah satunya terkait bagaimana cara kamu mengambil data para audiens, misalnya melalui survei. Survei yang kamu lakukan secara tepat akan menghasilkan jawaban yang valid.

Akan tetapi, beberapa orang cenderung melakukan kesalahan ketika mengajukan survei ke audiens. Apa saja kesalahan tersebut?

Inilah Kesalahan Umum pada Hasil Penelitian Survei

Beberapa kesalahan yang biasanya terjadi pada sebuah penelitian survei antara lain:

1. Kesalahan Pengambilan Sampel

Sampel merupakan bagian dari karakteristik atau jumlah yang terdapat pada populasi. Sampel memiliki peran yang sangat penting dalam menarik kesimpulan dari apa yang kamu teliti. 

Dalam penelitian, beberapa orang sangat umum melakukan kesalahan ketika mengambil sampel. Kesalahan tersebut terjadi karena mungkin peneliti tersebut kesulitan untuk menemukan sampel yang memang sangat representatif meski kamu sudah memanfaatkan random sampling atau sampel acak.

Kesalahan di dalam pengambilan sampel akan berdampak pada hasil penelitian kamu. Bisa jadi yang hasilnya harus positif malah berubah menjadi negatif karena peneliti salah mengambil sampel, begitu pun sebaliknya.

2. Kesalahan dalam Implementasi Proses Penelitian

Kesalahan kedua berkaitan dengan proses pengumpulan data. Permasalahan tersebut bisa terjadi disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:

  • Kata-kata maupun kalam dalam wawancara/survei yang terkesan ambigu.
  • Teknik penyampaian yang kurang sesuai.
  • Kata-kata dalam pertanyaan yang sulit dipahami sehingga menimbulkan miskonsepsi.
  • Keterbacaan yang rendah disebabkan tampilan pertanyaan atau survei yang kurang baik.

Maka dari itu, seorang peneliti harus mengecek dan memastikan pertanyaan yang mereka ajukan ke audiens agar lebih mudah dipahami. Jika audiens salah menjawab pertanyaan karena adanya miskonsepsi, bisa jadi hasil penelitian malah tidak sesuai dengan keadaan lapangan.

Perhatikan juga ukuran huruf dan font dari pertanyaan yang kamu tulis jika menggunakan format survei tertulis. Pastikan audiens bisa membacanya dengan baik sehingga mereka juga mampu menjawab pertanyaan kamu sesuai konteks.

3. Pertanyaan Terlalu Umum

Kesalahan berikutnya yang juga sering terjadi pada seseorang yang membuat survei yaitu pertanyaan yang sifatnya terlalu general

Mungkin kamu ingin jawaban dari para audiens tersebut untuk kamu tindak lanjuti sebagai masukan. Akan tetapi, cara kamu menyajikan pertanyaan yang terlalu umum menghasilkan jawaban yang umum juga. Akibatnya, kamu cenderung kesulitan untuk menindaklanjuti jawaban para audiens.

Untuk itu, sangat penting membuat pertanyaan secara spesifik. Pastikan pertanyaan tersebut menghasilkan jawaban sesuai dengan topik yang kamu tanyakan. Dari sini, baru kamu bisa melakukan tindakan lebih lanjut terhadap pertanyaan yang kamu ajukan.

4. Terlalu Banyak Pilihan

Ada dua jenis pertanyaan yang bisa kamu ajukan. Pertanyaan tanpa pilihan dan pertanyaan dengan opsi jawaban. Untuk pertanyaan pilihan ganda menjadi jenis pertanyaan yang lebih mudah karena audiens sudah mendapatkan beberapa opsi jawaban untuk mereka pilih.

Akan tetapi, perhatikan bahwa jangan terlalu banyak dalam memberikan opsi jawaban. Alasannya karena banyaknya pilihan jawaban tersebut membuat mereka malah merasa bingung. Alhasil, audiens menjawabnya secara asal-asalan dan bisa berdampak pada hasil penelitian kamu.

5. Terlalu Banyak Pertanyaan

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, seorang peneliti atau pembeli survei seharusnya tidak memberikan terlalu banyak pertanyaan. Memang kata “banyak” ini relatif. Terkadang apa yang terlihat sedikit malah dianggap banyak, begitu sebaliknya.

Akan tetapi, kamu harus mencocokkan jumlah pertanyaan yang kamu ajukan dengan tema atau topik yang kamu tanyakan. Ketika pertanyaan terlalu banyak, audiens pun merasa bosan karena harus menjawab semua pertanyaan tersebut.

Bisa jadi para audiens malah menjawabnya secara sembarangan. Karena jawaban yang mereka berikan tidak sesuai, akan berpengaruh terhadap hasil survei kamu. Maka dari itu, kamu juga perlu menghargai waktu audiens sehingga penting untuk memberikan pertanyaan secukupnya.

6. Tidak Ada Judul Survei atau Kuesioner 

Bayangkan ketika kamu menerima email namun tidak terdapat subjek pada email tersebut. Mungkin kamu takut membukanya karena bisa jadi email tersebut berisi spam atau sejenisnya. Kemudian kamu cenderung mengabaikan email yang kamu terima.

Hal yang sama bisa terjadi ketika kamu ingin mengajukan survei dan ternyata kamu lupa mencantumkan judul kuesioner. Akibatnya, pelanggan pun kemungkinan enggan memberikan jawaban atau feedback mereka. Apalagi jika ini berkaitan dengan survei kepuasan pelanggan.

7. Lupa Mencantumkan Nama Brand

Sebelum mengetahui hasil penelitian survei kamu, pastikan pertanyaan yang kamu cantumkan tidak lupa menyebutkan nama brand. Pelanggan harus tahu siapa yang memintanya menjawab pertanyaan atau survei yang diajukan pada mereka.

Pelanggan cenderung tidak berkenan memberikan pandangan mereka terhadap sesuatu yang mereka tidak ketahui. Jadi, pastikan target kamu paham siapa dan apa yang sedang dibicarakan. Maka dari itu, pastikan kamu mencantumkan nama merek, logo, dan sejenisnya.

8. Lupa Berterima Kasih

Kesalahan berikutnya yaitu lupa mengungkapkan rasa terima kasih, baik melalui tulisan maupun ucapan. Di sini audiens sudah meluangkan waktu untuk mengisi survei kamu. Mereka bersedia melakukan sesuatu sementara kamu lupa memberinya terima kasih.

Mungkin ucapan terima kasih tersebut terkesan sangat sederhana. Namun ini sangat berharga untuk mengapresiasi karena para audiens berkenan meluangkan waktunya untuk kamu. Ucapkan terima kasih sebelum maupun sesudah pelanggan menjawab survei yang kamu ajukan.

9. Survei di Waktu yang Kurang Tepat

Seperti penjelasan sebelumnya, kamu harus menghargai waktu pelanggan. Jangan sampai kamu mengirimkan survei di waktu yang tidak tetap karena akan mempengaruhi mood mereka dalam menjawab survei kamu. Bisa jadi para audiens tersebut malah tidak berkenan mengisi survei tersebut.

Dalam beberapa kasus, mungkin pelanggan ada yang mau memberikan pandangan. Namun mereka cenderung menjawabnya secara buru-buru sehingga hasil penelitian atau survei yang kamu ajukan pun menjadi kurang reliable.

Sudah Paham Kesalahan Umum pada Hasil Penelitian Survei?

Itulah beberapa kesalahan umum yang biasa terjadi ketika seseorang melakukan penelitian survei. Bagi yang ingin melakukan survei online, bisa membuat Survey Monkey. Namun, kamu perlu membeli akun terlebih dahulu. Salah satu jasa terpercaya yang jual akun premium adalah IDCopy.

Di IDCopy, kamu bisa mendapatkan berbagai akun yang kamu inginkan, termasuk Survey Monkey. Proses pembayarannya pun sangat mudah dengan harga yang pastinya aman di kantong.

Semua

Premium

x