Zoom Akan Punya Penerjemah Bahasa “Real Time”

Zoom tampak benar-benar serius menjadi leader di antara platform video meeting. Tak lama lagi, Zoom akan memiliki penerjemah bahasa yang bersifat real time.
Sebagaimana rilis yang disampaikan Zoom melalui blog resminya, pada 29 Juni 2021 lalu mereka baru saja mengakuisisi Karlsruhe Information Technology Solutions atau Kite’s GmbH.
Perusahan ini adalah start-up asal Jerman yang mengembangkan teknologi AI penerjemahan real time.
Presiden Produk dan Teknik Zoom, Velchamy Sankarlingam, menyatakan bahwa keputusan yang diambil Zoom adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kepuasaan pengguna mereka.
“Kami terus mencari cara baru untuk memberikan kebahagiaan kepada pengguna dan meningkatkan produktivitas rapat,” katanya sebagaimana dikutip dari situs resmi Zoom.
Perlu kamu ketahui, pengguna Zoom memang terus membesar. Backlinko mencatat, sepanjangan tahun 2020, terdapat 485 juta unduhan aplikasi Zoom. Dengan kata lain, setiap hari, ada lebih dari 1 juta unduhan untuk aplikasi ini.
Mengembangkan Fitur Translate Real Time Tidak Mudah
Jauh sebelum Zoom melangkah bersama Kites GmbH, raksasa teknologi Google sudah pernah mencoba mengembangkan fitur semacam ini.
Pada tahun 2017, Google pernah meluncurkan sepasang earbud nirkabel dengan fitur terjemah real time yang ekslusif. Alat ini memiliki nama Pixel Buds.
Pixel Buds sudah punya kemampuan mengenali ucapan dalam satu bahasa lalu menerjemahkannya dalam bahasa lain dalam bentuk kalimat.
Namun, Pixel Buds masih belum sempurna dalam mengenali ucapan pembicara. Terutama, ketika sistemnya berjumpa dengan kalimat atau aksen yang rumit.
Di luar itu, sebagaimana dilansir Forbes pada Juni 2020 lalu, tools dari Google ini banyak menjumpai komplain dari pengguna. Misalnya terkait problem konektivitas dan pengurasan daya baterai yang berlebihan.
Pertanyaannya, meski dalam wujud teknologi AI yang berbeda, apakah Zoom dengan Kites GmbH akan mampu menciptakan teknologi yang lebih useful?
Siapa Kites GmbH?
Kesuksesan Zoom dalam mengembangkan fitur terjemah real time akan sangat bergantung pada perusahaan Kites GmbH.
Sebenarnya bagaimana rekam jejak perusahaan ini?
Secara usia, Kites GmbH mungkin baru seumur jagung. Operasional pertamanya dilakukan pada tahun 2015 dengan dua orang peneliti sebagai perintisnya, yakni Alex Waibel dan Sebastian Stuker.
Untuk memprediksi potensi berhasilnya, kita mungkin perlu membaca rekam jejak kedua tokoh ini.
Alex Weibel merupakan seorang profesor ilmu komputer di Universitas Carnegie Mellon dan Institut Teknologi Karlsruhe. Sejak lama, ia sudah memfokuskan diri pada riset-riset tentang pengenalan suara dan terjemahan serta sinyal dan sistem komunikasi manusia.
Mengacu pada data di Google Scholar, sejak akhir 1980-an, Weibel telah mempublikasikan 946 publikasi ilmiah. Berbagai penelitiannya banyak membahas seputar pengenalan suara, terjemahan, serta sinyal dan sistem komunikasi manusia.
BBC pernah memberi kesimpulan untuk menggambarkan betapa kuatnya motivasi Alex Weibel dalam membuat teknologi Machine Translation yang sempurna dalam kalimat, “Kami tidak ingin mencarinya di kamus, jadi saya ingin membuat mesin untuk menerjemahkan ucapan.”
Sama halnya dengan Weibel, Stuker juga bukan orang sembarangan. Ia merupakan Group Research Leader di Institut Teknologi Karlsruhe.
Riset-risetnya banyak membahas tentang pengenalan ucapan otomatis, terjemahan suara, serta kecerdasan buatan.
Menariknya, kedua perintis ini akan didukung dengan 12 ilmuwan riset lain yang tak kalah berpengalaman.
Setelah proses akuisisi, Stuker dan timnya akan tetap bekerja di Jerman. Sedangkan Alex Weibel, Zoom angkat sebagai Zoom Research Fellow, yang bekerja sebagai penasihat dalam proses penelitian dan pengembangan Machine Translation Zoom.
Teknologi yang Sudah Kite’s Kembangkan
Sejauh ini, Kite’s sudah melakukan berbagai riset dan menghasilkan produk teknologinya.
Dikutip dari ZDNet, Kite’s mengklaim sudah memiliki kemampuan untuk menerjemahkan bahasa lisan secara spontan (real time) dengan tingkat latensi minimum dan akurasi maksimum.
Potensi tingkat kesalahannya dalam menerjemahkan bahasa ada pada angka 5%. Angka tersebut lebih kecil ketimbang hasil terjemahan lisan manusia yang umumnya ada pada angka 5,5%.
Bersama Zoom yang telah mengakuisisinya, Sebastian Stuker yakin bahwa teknologi yang sudah Kite’s rancang akan semakin baik.
“Kami tahu Zoom adalah mitra terbaik Kites untuk membantu memajukan misi kami dan kami senang melihat apa yang akan terjadi selanjutnya di bawah mesin inovasi luar biasa Zoom,” ujarnya sebagaimana kami kutip dari Tb Tech.
Kamu penasaran kan bagaimana hasilnya nanti? Sama, kami pun demikian. Mari kita nantikan hasilnya sambil menikmati fitur-fitur Zoom yang pada dasarnya kini sudah canggih.
Fitur Zoom Saat Ini
Ketika Zoom mengambil alih Kite’s dan berambisi membuat fitur Machine Translation yang canggih, bukan berarti saat ini mereka belum canggih.
Sampai hari ini, fitur-fitur yang sudah melekat pada Zoom sudah memberikan kepuasan yang luar biasa bagi customer.
Survey internal yang Zoom lakukan menunjukkan penggunanya merasakan kinerja optimal pada platform ini. Hal terpentingnya, pengguna merasa bahwa Zoom mampu memberikan pengaruh keterlibatan meski hanya bertemu via online.
Source: Zoom Meeting
Jika kamu belum tahu, Zoom sebenarnya juga memiliki fitur yang setingkat lebih rendah dari Machine Translation, yakni fitur Live Caption. Fitur ini memungkinkan munculnya subtitle yang menampilkan setiap ucapan penyaji dalam meeting di layar. Tingkat kecepatan penundaannya hanya pada hitungan 2 detik.
Meski fitur ini belum support bahasa Indonesia, tapi tak sedikit meeting berbahasa asing seperti Inggris yang ada di Indonesia. Secara fungsional, Live Caption mampu mengurangi tingkat miskomunikasi dan membantu siapa saja yang memiliki gangguan pendengaran.
Paling baru, pada April 2021 lalu, Zoom meluncurkan fitur Immersive View. Fitur ini memungkinkan kamu menyelenggarakan meeting dengan background layaknya di ruang pertemuan sungguhan.
Tentu saja, ini akan memberikan pengalaman virtual yang lebih menyenangkan. Kamu seolah-olah berada di ruang meeting sebenarnya. Dengan kapasitas maksimal 25 peserta, fitur ini bisa kamu aktifkan.
Keren kan?
Beberapa perubahan kecil juga banyak Zoom lakukan. Sebagai perusahaan digital, tampaknya Zoom sangat serius memperhatikan detail kebutuhan user mereka.
Tak heran jika pendapatan perusahaan ini meledak drastis dalam kurun dua tahun terakhir.
Source: Backlinko
Fitur Maksimal ada Pada Akun Premium
Sayangnya, berbagai fitur menarik yang ditawarkan Zoom tidak bisa kamu akses semuanya dengan gratis.
Versi gratisan benar-benar terbatas. Bahkan sebagaimana kamu tahu, durasi meeting saja paling lama hanya bisa 40 menit. Pastinya, ini mengganggu kinerjamu ketika beraktivitas selama online.
Baca juga: Cara Membuat Zoom Meeting Agar Unlimited
Fitur Machine Translation yang sepertinya tak lama lagi akan rilis, kemungkinan besar juga tak akan bisa kamu akses gratis. Dengan kecanggihannya, Zoom sepertinya akan menaruhnya untuk pelanggan berbayar mereka.
Maka dari itu, untuk mendapatkan pengalaman maksimal, kami sarankan jangan ragu untuk membeli akun premium Zoom. Agar lebih praktis, kamu bisa menggunakan jasa akun premium ID Copy untuk membelinya.
Selain harganya murah dan prosesnya cepat, kamu juga tak membutuhkan kartu kredit. Hanya dengan beberapa klik, kamu bisa mengaktifkannya.
Yuk, nikmati pengalaman mengesankan dengan mengakses fitur-fitur canggih dari Zoom!