Stok Foto: Definisi, Jenis, Fungsi, dan Tips Menggunakannya

stok foto

Saat ini dalam membuat konten harus memberikan tampilan yang menarik agar audiens senang melihatnya. Maka dari itu, untuk membuat visual konten menarik biasanya para kreator memberikan stok foto.

Dalam pemakaiannya pun bersifat murah dan pastinya mudah. Untuk lebih memahaminya, simak penjelasan berikut. 

Apa Itu Stok Foto?

Stok foto adalah sebuah kumpulan photography yang memiliki lisensi atau hak cipta oleh orang lain dan dijual di website stock. Kemudian dalam artian lain merupakan hasil foto orang lain yang sudah diedit dan siap digunakan. 

Kemudian foto-foto tersebut bisa menghasilkan uang bagi pemilik situs dan sebagian untuk fotografernya. Lalu kamu yang ingin menggunakan stok foto tersebut untuk kebutuhan konten bisa membeli atau mengunduhnya dan tinggal menggunakannya. 

Namun perlu kamu ketahui bahwa semua foto yang tersedia bisa digunakan secara gratis (dengan syarat tertentu) dan juga berbayar. Kenapa harus berbayar? Karena foto-foto tersebut ada yang terikat dengan hak cipta. 

Jenis Lisensi Stok Foto

Ada beberapa jenis lisensi atau hak cipta yang menempel dalam foto-foto yang ada di website stock. Dengan begitu, foto tersedia tidak sepenuhnya gratis dan kamu harus membayar jika ingin menggunakannya. Untuk jenisnya, antara lain:

1. Royalty Free

Untuk jenis yang pertama yaitu royalty free. Meskipun terdapat kata “free”, namun tidak sepenuhnya gratis begitu saja. Jika kamu ingin menggunakan stok foto, maka harus membayarnya. Dalam membayarnya cukup sekali saja dan bisa kamu gunakan untuk kebutuhan konten, project, dan bisnis apapun. 

Kemudian perlu kamu ketahui bahwa jumlah duplicate foto hanya mencapai setengah juta. Lalu kamu juga tidak boleh menggunakannya ke dalam produk lain untuk mempromosikan produk utama. Jika nantinya kamu ingin menggunakan foto tersebut selain untuk produk utama, maka harus melakukan perpanjangan lisensi. 

Misalnya saja kamu menggunakan stok pada produk kemasan makanan. Nantinya kamu tidak boleh menggunakan foto yang sama pada produk turunannya seperti bonus gelas, kaos, dan sebagainya. 

2. Royalty Free Extended

Selanjutnya ada jenis royalty free extended, jenis ini masih berhubungan dengan royalty free. Namun yang membedakannya yaitu bisa kamu gunakan untuk produk turunan.

Nantinya kamu bisa menerapkan stok foto di berbagai produk selain produk utama. Tetapi dalam pemakaiannya tetap ada batasan dari produk yang dijual. 

3. Commercial Royalty 

Jenis berikutnya yaitu bernama commercial royalty yang artinya pemakaiannya dihitung berdasarkan per project komersil. Dengan begitu ketika kamu menggunakan stok foto pada project yang ada maka kamu perlu membayar royalti. Nantinya penerapan foto tersebut contohnya seperti billboard, iklan TV, dan lainnya. 

4. Editorial Use

Selain itu, ada juga jenis lisensi editorial use. Dalam lisensi ini berbeda dengan jenis commercial karena tidak dapat kamu gunakan untuk beriklan. Nantinya kamu akan mendapatkan izin dalam beberapa objek editing seperti logo, foto, brand, atau vektor sebagai bahan ilustrasi saja.

5. Right Managed

Ada jenis right managed yang pemakaiannya sebagai komersial untuk industri. Namun terdapat ketentuan yang harus terpenuhi yaitu memberitahukan rincian dan tujuan memasang foto. Beberapa rincian misalnya ukuran foto, lokasi pemasangan, seberapa lama kamu memasang foto, tujuan foto untuk apa, dan sebagainya.

6. Creative Common

Jenis lisensi stok foto berikutnya yaitu creative common. Nantinya kamu bisa menggunakan foto dengan lisensi ini untuk membuat produk dan menyebarkannya melalui media online. Namun terdapat syarat yang harus kamu penuhi, seperti mencantumkan nama asli dari creator foto dan nama sosial media jika ada. 

Selain itu, biasanya para creator foto memberikan ketentuan yang berbeda dalam memberikan hak ciptanya. Kemudian dalam pemakaian foto dengan lisensi ini tidak boleh untuk tujuan komersial dan pembuatan produk utama seperti cover novel. Jadi hanya boleh untuk produk turunan seperti merchandise dan sebagainya. 

7. Public Domain 

Jenis lisensi stok foto yang terakhir yaitu public domain. Nantinya foto atau ilustrasi yang creator buat akan mereka upload ke internet dan secara sadar serta sengaja membagikannya dengan gratis. Jadi, siapa saja dapat menggunakannya untuk kebutuhan apapun termasuk komersial. 

Namun perlu kamu pahami bahwa foto atau ilustrasi yang gratis dan mudah mendapatkannya ini memiliki kelemahan. Ketika kompetitor menggunakan foto yang sama dengan kamu, maka tidak bisa menuntutnya. Dengan begitu kamu perlu berpikir dengan matang untuk memakai jenis lisensi ini. 

Fungsi Stok Foto

Dari adanya photo stock ini tentunya memiliki fungsi untuk mempermudah pekerjaan kamu. Nantinya kamu tidak perlu membuat layout, menata model, memfoto, dan mengeditnya. Jadi kamu tinggal mengunduhnya dari stok foto yang sudah tersedia dan relevan serta tentunya menghemat waktu, tenaga, dan biaya. 

Kemudian dalam penerapannya, biasanya pada konten visual seperti:

  • Iklan.
  • Presentasi bisnis.
  • Pemasaran.
  • Brosur.
  • Buku.
  • Konten media sosial.
  • Dan lainnya.

Tips Memakai Stok Foto

Agar kamu bisa mendapatkan hasil konten maksimal, maka perlu memikirkan foto mana yang tepat dan relevan. Berikut tips menggunakannya:

A. Pilihlah Foto yang Sesuai

Tips pertama yaitu memilih foto yang sesuai dengan topik dan isi konten kamu. Misalnya saja kamu menulis konten seperti artikel tentang jenis-jenis buah jeruk tapi menggunakan foto orang bersepeda, pastinya tidak sesuai dengan apa yang kamu tulis. 

Dengan begitu nantinya perlu mencari foto yang memang sesuai dengan apa yang sudah kamu tulis. Jadi, pembaca di luar sana bisa paham dan akan mendukung konten yang kamu buat tersebut. 

B. Mencari yang Baru

Selanjutnya yaitu menggunakan foto yang terbaru. Biasanya stok foto di internet sudah banyak orang yang memakainya, sehingga kamu perlu mencari website dengan foto-foto yang selalu update. Dengan memakai foto terbaru, maka bisa mendorong konten kamu lebih berkualitas karena jarang orang lain melihatnya. 

C. Menyesuaikan Audiens

Tips yang perlu kamu lakukan yaitu beradaptasi atau menyesuaikan dengan audiens. Nantinya kamu bisa melakukannya seperti menyesuaikan umur. 

Misalnya saja konten artikel tentang olahraga, maka foto yang tersedia akan menampilkan model dewasa dengan pakaian ketat. Jadi untuk usia anak-anak hingga remaja tentunya tidak cocok melihat jenis foto tersebut. Dengan begitu pemilihan foto yang sesuai dengan audiens sangatlah penting. 

D. Memilih Foto yang Natural

Berikutnya memilih foto yang terlihat natural. Tidak sedikit terdapat model foto yang terlihat tidak natural dalam posenya. Misalnya menampilkan foto satu keluarga berkumpul dan duduk di sofa, namun ekspresinya terlihat datar yang semestinya raut wajah para anggota keluarga tersebut harus tersenyum.

Jenis Foto yang Sering Muncul

Terdapat juga jenis stok foto yang sering muncul dan laku jika menjualnya. Untuk jenisnya, antara lain:

1. Orang Berpose Unik dan Menarik

Jenis foto yang pertama adalah model seseorang dengan pose unik dan menarik. Foto yang menggunakan objek orang sudah menjadi hal umum. Dalam pengambilan foto tentunya untuk mendapatkan objek orang yang bagus. Nantinya kreator bisa meminta tolong kepada keluarga atau kerabat dekatnya untuk menjadi model.

2. Foto Trend

Selanjutnya yaitu jenis foto trend. Tentunya kreator dalam mendapatkan foto trend ini cukup mudah karena bisa melihat referensi di media sosial. Misalnya trend foto pasangan laki-laki dan perempuan. Kemudian dalam mendapatkan hasil fotonya, kreator biasanya melihat orang-orang berpasangan di sekitarnya. 

3. Foto Ceruk Pasar 

Berikutnya yaitu jenis foto ceruk pasar. Nantinya objek foto biasanya adalah berbagai macam makanan. Dalam pengambilan foto jenis ini, biasanya kreator melakukan riset atau turun ke lapangan dan mencarinya langsung. Misalnya saja ke tempat kuliner, pasar, dan sebagainya.

4. Foto Acara Tahunan

Jenis foto lainnya yaitu ketika menjadikan acara tahunan sebagai objeknya. Foto yang kreator dapatkan ini biasanya acara yang ada setiap tahun dan menjadi spesial di mata masyarakat. Misalnya foto upacara Larung Sesaji di Jawa Tengah yang bertujuan untuk mengucap rasa syukur atas hasil laut yang melimpah. 

5. Foto Event

Jenis foto yang terakhir yaitu objeknya pada event-event tertentu. Biasanya kreator akan mencatat jadwal berlangsungnya event-event yang ada untuk mendapatkan hasil fotonya. Misalnya foto event food festival, fashion carnaval, dan lainnya. 

Sudah Tahu Mengenai Stok Foto?

Itulah penjelasan mengenai pengertian dari stok foto hingga jenis foto yang laris. Jika kamu ingin menggunakan foto stok, bisa mengunjungi Freepik. Agar lebih leluasa ketika mengaksesnya bisa menggunakan akun Freepik Premium. Nantinya kamu bisa mencari sumber-sumber yang jual akun premium tersebut.

Semua

Premium

x