Perplexity Vs ChatGPT: Ketahui Mana AI yang Paling Bagus

Perplexity Vs ChatGPT

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi AI, banyak orang mulai bingung harus pilih yang mana: Perplexity atau ChatGPT? Dua-duanya sama-sama pintar, bisa bantu cari informasi, jawab pertanyaan, bahkan ngerangkum dokumen panjang. Tapi kalau dilihat lebih dalam, ternyata Perplexity vs ChatGPT punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, lho

Di artikel ini, kita akan membahas apa itu Perplexity dan ChatGPT, kesamaannya, hingga perbedaannya dari segi cara kerja, fungsi, integrasi, sampai harga. Jadi, kamu bisa tahu mana AI yang paling cocok buat kebutuhan kamu sehari-hari. Yuk simak!

Apa Itu Perplexity dan ChatGPT?

Perplexity AI adalah mesin pencari AI sekaligus chatbot yang fokus memberi jawaban akurat dan lengkap, lengkap dengan sumbernya. Keunggulannya ada di kemampuan menghadirkan informasi real-time dan up-to-date dari berbagai topik. 

Perplexity ini sangat cocok untuk pelajar, peneliti, atau siapa saja yang butuh informasi mendalam dengan referensi yang jelas. 

ChatGPT adalah produk AI populer dari OpenAI yang mengubah cara kita berinteraksi dengan AI lewat percakapan yang natural. Selain jago menghasilkan teks yang nyambung dan relevan, ChatGPT kini juga bisa memproses gambar dan audio. 

AI ini cocok banget dipakai untuk menulis, mengembangkan ide kreatif, atau mengolah teks jadi lebih menarik dan bervariasi.

Persamaan Perplexity dan ChatGPT

Walau fokus utamanya beda, Perplexity dan ChatGPT ternyata punya banyak fitur keren yang serupa. Bedanya, fitur ini sering nggak terlalu diperhatikan karena orang cenderung membandingkan mereka cuma dari sisi hasil pencarian atau gaya jawabannya. Nah, biar nggak kelewat, yuk kita bahas satu per satu:

1. Sama-sama Punya Banyak Model AI 

Perplexity dan ChatGPT sama-sama menyediakan akses ke berbagai model AI canggih. 

Meskipun modelnya beda-beda (Perplexity ada GPT-4o, Claude, Gemini, Grok, sampai model buatan mereka sendiri; ChatGPT punya GPT-4.1, GPT-4o, o3, dan o4-mini), intinya dua-duanya memberikan opsi untuk menyesuaikan kemampuan AI sesuai kebutuhan kita. 

2. Sama-sama Bisa Dipakai di Banyak Platform 

Kedua AI ini tersedia di web, aplikasi mobile, dan desktop. Artinya, mau kamu kerja di laptop, browsing santai di tablet, atau nanya cepat di HP, aksesnya fleksibel di semua perangkat. 

Jadi nggak ada alasan buat “AI-nya nggak bisa dibuka” karena platform-nya sendiri sudah dirancang secara lengkap. 

3. Sama-sama Punya Kemampuan Deep Research 

Baik Perplexity maupun ChatGPT punya fitur deep research yang luar biasa. Perplexity punya Labs” untuk bikin laporan lengkap, grafik, sampai visual dari satu query. 

ChatGPT juga punya deep research yang sudah diakui sebagai salah satu yang terbaik di industri. Intinya, dua-duanya bisa bantu riset serius seperti menyari data akademis sampai bikin analisis market atau laporan panjang. 

4. Sama-sama Punya Fitur Agen Otomatis 

Perplexity punya Comet, sedangkan ChatGPT punya ChatGPT Agent. Dua-duanya bisa bantu menjalankan tugas otomatis, kayak browsing, mengatur file, sampai melakukan aksi di aplikasi tertentu. 

5. Sama-sama Punya Skema Harga yang Mirip 

Dari sisi harga, Perplexity dan ChatGPT punya struktur biaya yang hampir identik. Keduanya menawarkan versi gratis yang bisa dipakai tanpa bayar, walaupun tentu ada batasan fitur seperti jumlah pencarian atau akses ke model AI tertentu. 

Untuk pengguna yang ingin lebih banyak fitur dan performa maksimal, tersedia paket Pro dengan biaya sekitar Rp320.000 per bulan (setara $20). 

Selain itu, bagi yang benar-benar ingin akses penuh tanpa batas dan fitur tingkat lanjut, keduanya juga menawarkan paket akun premium tertinggi: Perplexity Max dan ChatGPT Pro, masing-masing dengan biaya sekitar Rp3.200.000 per bulan (setara $200). 

Struktur harga ini memudahkan pengguna mencoba versi gratis terlebih dahulu, lalu memutuskan apakah ingin berlangganan untuk fitur lebih lengkap.

Perbedaan Perplexity dan ChatGPT

Walaupun Perplexity dan ChatGPT sama-sama aplikasi AI yang keren, keduanya punya karakter dan cara kerja yang berbeda. Perbedaan ini terlihat dari cara mereka mengumpulkan informasi, model AI yang dipakai, sampai kegunaannya untuk berbagai kebutuhan.

1. Models 

Perplexity fleksibel karena bisa pakai banyak model AI sekaligus, termasuk GPT-4o, Claude, Gemini, Grok, sampai model buatan sendiri seperti Sonar dan R1 1776. Jadi bisa dibilang AI ini kayak multi-tool yang bisa pilih model sesuai kebutuhan. 

ChatGPT lebih fokus ke ekosistem OpenAI, dengan GPT-4.1 di versi gratis dan GPT-4o, o3, serta o4-mini di versi berbayar. Jadi dia memang lebih stabil dan terintegrasi, tapi pilihannya tidak sebanyak Perplexity. 

2. Web Search Quality 

Perplexity unggul dalam pencarian real-time karena hasilnya konsisten lebih akurat. Dia juga bisa membatasi pencarian ke sumber tertentu (misalnya jurnal akademik) dan dilengkapi sitasi yang jelas. 

ChatGPT juga bisa cari info terbaru, tapi harus masuk ke mode search manual. Selain itu, sumbernya lebih terbatas dan akurasinya sedikit di bawah Perplexity. 

3. Multimodal Support 

Perplexity mendukung teks, gambar, audio, dan fileVoice mode-nya oke untuk tanya jawab, tapi belum ada kemampuan voice interaktif berbasis video real-time

ChatGPT unggul di multimodal karena bisa input dan output teks, gambar, audio, serta fileVoice mode-nya lebih canggih dan kamu bisa ngobrol interaktif sambil merespons apa yang dilihat kamera HP kamu. 

4. Coding dan Data Analysis 

Perplexity lumayan bagus buat coding dan analisis data, tapi context window-nya lebih terbatas dan fitur spesialisnya tidak sebanyak ChatGPT. 

Nah, ChatGPT lebih kuat di coding dan analisis data, terutama dengan model reasoning terbaru. AI yang satu ini bisa handle data yang lebih kompleks dan panjang. 

5. Deep Research 

Perplexity punya Labs yang kuat untuk bikin laporan lengkap (grafik, gambar, report) dari satu query saja. 

ChatGPT di sisi lain diakui punya kemampuan deep research paling kuat, terutama untuk riset yang butuh reasoning dalam dan analisis detail. 

6. Custom Chatbots 

Perplexity punya fitur Spaces, semacam workspace khusus untuk fokus ke topik tertentu. ChatGPT lebih fleksibel dengan GPTs, yang bisa diisi data custom, ditambah browsing, dan integrasi ke berbagai layanan. 

7. Autonomous Agent 

Perplexity menyediakan Comet untuk pengguna Max, semacam browser pintar yang bisa bantuin dengan fitur agentic

ChatGPT punya ChatGPT Agent yang lebih luas fungsinya: bisa mengontrol komputer, mengakses browser, aplikasi, bahkan menyelesaikan tugas secara otomatis.

Pakai AI yang Pas Buat Kerja Kamu!

Pada akhirnya, memilih antara Perplexity vs ChatGPT tergantung dari kebutuhanmu. Kalau kamu suka AI yang cepat, fokus pada hasil pencarian dengan sumber yang jelas, Perplexity bisa jadi pilihan tepat. Tapi kalau kamu butuh AI yang fleksibel, kreatif, dan bisa dipakai untuk banyak hal, ChatGPT tetap jadi juaranya.

Punya rencana upgrade ke AI premium tapi males ribet? IDCopy jawabannya. Sebagai penyedia akun AI premium terbaik, IDCopy menawarkan harga yang tetap ramah di dompet tapi kualitas tetap top. Tidak perlu pusing soal kartu kredit, karena IDCopy mendukung banyak metode pembayaran mulai dari rekening bank sampai e-wallet. 

Mau beli ChatGPT Team atau beli Perplexity Pro? Semua bisa dengan proses yang gampang dan aman. Selain itu, IDCopy juga punya banyak pilihan produk akun premium AI lainnya yang siap bantu kamu produktif, kreatif, dan efisien. 

Jadi, kalau mau pengalaman AI yang lancar dan hemat, langsung saja cek semua produknya di IDCopy! 

Tags:

Semua

Premium

x