Portofolio Desain Grafis yang Mengesankan: Tips Menonjolkan Karya untuk Sukses di Dunia Desain

portofolio desain grafis

Apakah kamu seorang desainer grafis atau tertarik menjadi desainer grafis? Salah satu faktor untuk berada di posisi itu tentu adalah dengan portofolio desain grafis yang mengesankan. Lantas, bagaimanakah portofolio yang baik itu?

Apa itu Portofolio Desain Grafis? 

Bagi seorang desainer grafis, portofolio tentu bukan hal yang asing lagi. Bahkan beberapa desainer terus meng-update portofolio mereka sepanjang waktu. Entah itu sekedar memperbarui atau untuk keperluan melamar pekerjaan dan mencuri perhatian calon klien. Namun sebelum itu, apakah sebenarnya portofolio desain grafis itu?

Secara umum, portofolio sendiri berarti dokumen atau berkas milik individu, perusahaan maupun organisasi yang dikumpulkan untuk beberapa tujuan tertentu. Tujuan tersebut meliputi mencari pekerjaan atau mendaftar beasiswa. Isinya pun beragam, mulai dari hasil karya, sertifikasi atau pelatihan sampai prestasi.

Sementara itu, portofolio desain grafis sendiri bisa kita artikan sebagai kumpulan hasil karya atau publikasi seorang desainer grafis selama ini. Sederhananya, ini adalah kumpulan bukti keahlian mereka di bidang desain grafis, sehingga bisa meyakinkan calon klien yang melihatnya. 

Tips Membuat Portofolio Desain Grafis yang Menarik

Untuk membuat orang lain, khususnya HRD, terkesima dengan portofolio desain grafis milik kamu, lebih baik cari tahu dulu tips-tips pembuatannya berikut ini. 

1. Hindari Memasukkan Jumlah Desain yang Berlebih

Dalam melamar pekerjaan, portofolio adalah salah satu hal terpenting kedua setelah Curriculum Vitae (CV). Maka dari itu, pembuatan portofolio harus kamu lakukan sebaik mungkin. Mulailah dari langkah paling awal, yaitu dengan menentukan berapa jumlah desain yang hendak kamu masukkan.

Memang, portofolio adalah bentuk lebih panjang dan lebih detail dari CV, hanya saja bukan berarti semuanya bisa kamu masukkan begitu saja. Jumlah desain yang berlebihan hanya akan membuat portofolio terlihat membosankan bahkan kurang menarik. Umumnya, 10 hingga 12 desain itu sudah cukup banyak. 

2. Pilih Gambar atau Desain yang Terbaik

Langkah kedua adalah memilih. Dalam hal ini, kamu akan sangat merasa beruntung jika sebelumnya pernah terlibat dalam banyak proyek atau pengerjaan desain. Maka kamu tinggal pilih mana yang kamu suka dan masukkan saja. 

Tapi jangan asal memasukkan, karena tidak semua yang terbaik itu dibutuhkan. 

Jika hendak melamar kerja, maka sebelum memilih desain, sebaiknya kamu harus tahu dulu seperti apa jenis perusahaan yang kamu lamar. Carilah desain terbaik kamu yang sekiranya memiliki konsep selaras dengan apa yang menjadi fokus perusahaan. Hal ini tentu akan menjadi poin lebih nantinya.

Kemudian, jangan gunakan prinsip “Save the best for the last.” Mengapa demikian? Karena ada kemungkinan dimana HRD akan melihat beberapa gambar di awal saja sebagai pertimbangan. 

Jika di awal sudah sangat bagus, maka first impression yang HRD dapatkan tentu akan sangat baik juga dan memungkinkan kamu untuk lolos seleksi. 

3. Masukkan Detail dari Desain kamu

Perkara memilih desain tidak berhenti disitu saja. Setelah memastikan jumlah dan desain mana saja yang kamu pilih, berikutnya siapkan juga deskripsi berupa poin-poin atau satu dua kalimat pendek yang menjelaskan setiap desain tersebut. 

Misalnya desain A menggambarkan tentang apa, dibuat untuk proyek apa atau mungkin kamu juga bisa menyertakan beberapa pendapat orang yang pernah terlibat dalam proyek desain tersebut. Intinya, pada bagian ini, masukkan poin-poin bagus tentang desain kamu.

Detail berikutnya yang mungkin bisa kamu masukkan juga adalah proses dari pembuatan desain. Tidak perlu semua, pilih desain terbaik saja tidak masalah untuk memasukkan poin ini. Misalnya, foto ketika desain kamu masih sebatas sketsa menggunakan pensil hingga bagaimana akhirnya diubah ke dalam bentuk digital.

4. Selalu Perbarui Portofolio

Poin keempat ini bisa kamu lakukan untuk menjaga portofolio desain grafis agar tetap baru dan segar. Memperbarui portfolio itu penting agar kamu tidak membawa portofolio yang sama ke banyak perusahaan atau calon klien yang berbeda. 

Sehingga kamu bisa menyesuaikan konsep portofolio kamu dengan perusahaan atau calon klien. Juga ini dilakukan agar portofolio tidak monoton. Bayangkan jika kamu bertemu kembali dengan klien lama, lantas menyertakan portofolio yang pernah ia lihat pula, tentu akan sangat membosankan, bukan?

5. Pilih Aplikasi Desain yang Baik

Aplikasi desain sekarang sudah bertambah banyak, bahkan beberapa di antaranya gratis. Dalam membuat portofolio desain grafis, pastikan kamu memilih aplikasi atau layanan desain yang kamu kuasai dengan fitur cukup dan mendukung. Kamu bisa memilih yang versi gratis, tapi jika ingin fitur lebih, maka lebih baik berlangganan. 

Sebagai referensi, kamu bisa membeli akun premium Envato Elements atau akun Freepik premium. Alternatif lain bisa juga menggunakan akun premium Canva berhubung aplikasi satu ini lebih umum dan banyak orang yang memanfaatkannya. 

Terakhir, jika kamu membuat dan mempublikasikan portofolio ke dalam website, maka pastikan tautan aman dan akses ke web tersebut juga mudah. Dengan begitu calon klien atau perusahaan tidak akan kesulitan. 

6. Memasukkan Desain dari Proyek Kecil

Tips yang terakhir ini berlaku untuk fresh graduate atau lulusan baru yang belum pernah bekerja sebelumnya. Tidak adanya pengalaman di bidang profesional tentu akan membuat kamu bingung untuk memasukkan desain seperti apa di portofolio desain grafis.

Jika seperti ini, kamu bisa memasukkan desain apa saja yang pernah kamu buat. Mulai dari desain untuk tugas kuliah, desain permintaan teman, desain untuk kompetisi dan desain menarik lainnya yang pernah kamu buat di waktu senggang. 

Terakhir, jangan lupa juga untuk mencantumkan profil dan kontak kamu secara lengkap, agar jika HRD atau calon klien ingin menghubungi sewaktu-waktu, mereka tidak akan kesulitan. 

Sudah Tahu Cara Membuat Portofolio Desain Grafis yang Baik?

Portofolio desain grafis yang baik lahir dari cara penyusunan yang tepat serta pemilihan dan penjelasan desain yang sesuai. Mulai dari sekarang, kumpulkanlah beberapa desain terbaik kamu supaya mempermudah jalan kamu sebagai desainer grafis profesional nantinya. 

Semua

Premium

x