Mengenal Apa Itu Plagiarisme dan Cara Mudah Menghindarinya

Mengenal Apa Itu Plagiarisme dan Cara Mudah Menghindarinya

Dalam industri penulisan dan akademik, plagiarisme adalah tindakan yang tidak bermoral karena mengambil karya atau pendapat milik orang lain tanpa disertai sitasi dan membuatnya seolah milik pribadi. Kegiatan plagiat ini bisa mendapat teguran serius hingga sanksi hukum yang berlaku. 

Maka dari itu, Anda harus benar-benar menghindari plagiat di tengah era digital yang semakin memudahkan orang-orang untuk mengakses karya atau tulisan orang lain. Nah, dalam rangka menghindar dari seorang plagiator alias pelaku plagiat, Anda harus memahami betul konsep plagiarisme di artikel ini.

Apa Itu Plagiarisme?

Plagiarisme adalah tindakan mencuri, menjiplak, atau mengambil ide, karya, atau tulisan orang lain tanpa kredit dan membuatnya seolah milik pribadi. Contohnya menyalin teks jawaban dari sumber artikel, jurnal, atau buku tanpa menyertakan sumbernya. 

Dalam dunia pendidikan, yang termasuk perbuatan plagiat adalah mengutip sebagian atau seluruh karya ilmiah pihak lain yang kemudian diakui sebagai milik sendiri tanpa mencantumkan sumber rujukan secara tepat. 

Tindakan ini bisa terjadi secara sengaja atau tidak sengaja dan bisa dilakukan dengan mudah karena akses informasi pada internet.

Mahasiswa yang saat ini menempuh semester tua pasti tidak asing dengan tugas skripsi sebagai syarat lulus studi. Ketika mengerjakan skripsi, sudah pasti mahasiswa tersebut butuh mengutip dan mengambil referensi dari berbagai sumber untuk mendukung data dan pembahasan penelitian. 

Maka dari itu, setiap mahasiswa harus mencantumkan identitas setiap orang yang kutipannya dipakai dalam skripsinya. Kemudian, menulisnya dengan format kutipan APA, MLA, atau gaya lainnya sesuai ketentuan penulisan skripsi masing-masing universitas. 

Jika terbukti melakukan tindakan plagiat, mahasiswa bisa gagal mendapat nilai hingga konsekuensi terburuknya adalah dikeluarkan dari universitas. Hal ini juga tidak jauh berbeda jika melakukan plagiat di dunia profesional. Orang yang terbukti sebagai pelaku plagiat bisa terkena sanksi sosial dan tuntutan hukum dari pemilik asli. 

Ruang Lingkup Plagiarisme

Melalui akun Instagram Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, dijelaskan bahwa terdapat beberapa ruang lingkup tindakan plagiat. Apa sajakah itu? Simak pembahasan lengkapnya berikut ini:

  • Ruang lingkup yang pertama adalah ketika Anda mengutip kata, kalimat, data, dan informasi dari suatu sumber tanpa mencantumkan identitas sumber yang diambil. 
  • Kedua, Anda memakai ide, teori, atau gagasan pendapat milik pihak lain tetapi tidak menyebutkan dari mana Anda mendapatkan sumber tersebut. 
  • Ketiga, mengubah kalimat atau memparafrase pendapat dan gagasan orang lain serta tidak menyebutkan dari mana sumber yang dirujuk. 
  • Keempat, Anda mengakui bahwa karya ilmiah yang sebelumnya sudah dibuat atau dipublikasi oleh pihak lain sebagai karya ilmiah milik pribadi. 

Itulah beberapa ruang lingkup tindakan plagiat yang bisa Anda cermati. Jangan sampai Anda masuk ke dalam ruang lingkup tindakan plagiat tersebut jika tidak ingin menjadi plagiator yang tidak menghargai karya milik orang lain.

Pasalnya, tak menutup kemungkinan ada beberapa orang yang tidak sadar sudah melakukan plagiat. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan untuk mengutip atau merujuk sumber informasi dengan benar. Itulah mengapa mendalami topik plagiat akan membantu Anda menghargai karya milik orang lain dan tetap menjaga integritas diri. 

Jenis-jenis Plagiarisme

Meskipun sudah mengetahui apa saja ruang lingkup tindakan plagiat, barangkali Anda masih bingung dengan jenis-jenis plagiat. Berikut adalah berbagai bentuk tindakan menjiplak karya milik orang lain agar Anda bisa menghindarinya dan tidak melakukan plagiat secara tanpa sadar:

1. Plagiat Total

Seperti namanya, plagiat total adalah jenis plagiarisme ketika seseorang menyalin keseluruhan ide atau karya milik orang lain tanpa mencantumkan kredit sama sekali dan mengakuinya sebagai milik pribadi. Jenis plagiat satu ini akan paling mudah dikenali karena plagiator langsung copy-paste tanpa mengubahnya. 

2. Plagiat Kata

Berikutnya ada plagiat kata di mana seseorang mengutip kata-kata dari penulis lain tanpa mencantumkan identitas sang penulis asli. Misalnya, ada artikel tentang penanggulangan bencana alam, kemudian Anda mengutip pendapat penulis tersebut tentang bencana banjir dan memakainya tanpa kredit seolah milik pribadi. 

3. Plagiat Sumber

Ternyata, menulis atau membuat karya berdasarkan sumber dari pihak lain juga termasuk tindakan plagiat. Contoh dari plagiat sumber adalah ketika Anda tidak menyebutkan sumber rujukan secara jelas. 

Misal, Anda mengutip data penelitian seseorang, lalu Anda hanya menulis “Menurut sebuah penelitian…” tanpa mencantumkan kredit yang jelas. Selain itu, jika Anda mendapat ide setelah membaca suatu artikel atau buku dan tidak mencantumkannya sebagai sumber referensi, juga termasuk tindakan plagiat. 

4. Plagiat Pengarang

Contoh plagiat pengarang adalah ketika Anda mengakui karya milik orang lain sebagai milik Anda. Hal ini sangat tidak patut dilakukan karena melanggar nilai etika dan moral. 

5. Plagiat Diri Sendiri

Mungkin Anda sedikit kebingungan dengan jenis plagiat diri sendiri. Jenis plagiat ini terjadi karena seseorang mengutip tulisannya sendiri tanpa ada perubahan. Baik itu keseluruhan atau hanya sebagian. 

Cara Menghindari Plagiarisme

Nah, akhirnya Anda sampai ke pembahasan cara menghindari plagiasi. Setelah mengetahui konsekuensi dan jenis-jenis plagiat, Anda perlu menghindarinya agar tidak menjadi plagiator yang merugikan pihak lain. Berikut beberapa tips cara menghindari plagiat:

A. Menyertakan Sitasi

Setiap kali Anda ingin menambahkan atau menggunakan ide milik orang lain ke dalam tulisan, catat semua sumber supaya tidak lupa disitasi. Kegunaan sitasi ini sangat penting untuk menunjukkan sumber referensi yang Anda gunakan mengutip. Cara menulis sitasi adalah dengan mengapitnya menggunakan tanda kutip. 

B. Melakukan Parafrase

Cara menghindari plagiarisme berikutnya adalah dengan parafrase. Menulis kutipan langsung terkadang membuat poin plagiat lebih tinggi. Maka dari itu, cara mengakalinya adalah dengan memparafrase pendapat orang lain tanpa merubah intinya. Namun, Anda juga harus tetap mencantumkan sumbernya di akhir. 

C. Membuat Daftar Pustaka

Terakhir, Anda bisa membuat daftar pustaka di akhir karya ilmiah untuk menunjukkan seluruh sumber rujukan yang Ada pakai. Jika Anda kesusahan menulis satu per satu daftar pustaka, manfaatkan tools seperti Mendeley untuk memudahkan pekerjaan. 

Ingin Tahu Bagaimana Cara Cek Plagiarisme Dokumen?

Jika Anda masih merasa khawatir tulisan mengandung plagiat, pakailah alat bantu untuk mendeteksi apakah tulisan Anda bebas dari jiplakan. Kini, ada banyak tools yang menyediakan fitur cek plagiarisme seperti Grammarly AI. Grammarly adalah pilihan yang tepat bagi Anda untuk mengecek hasil keunikan tulisan. 

Supaya dapat mengakses fitur cek plagiarisme sepuasnya, Anda perlu berlangganan akun Grammarly terlebih dahulu. Banyak keuntungan yang bisa Anda dapat jika menjadi member premium. 

Cara mendapat akun premium Grammarly adalah dengan membelinya lewat IDCopy. IDCopy merupakan tempat jual akun premium Grammarly yang terpercaya dan resmi. Selain itu, Anda juga akan mendapat garansi pembelian serta support selama masa berlangganan loh!

Semua

Premium

x