Wajib Tau! Perbedaan Google Colab dan Jupyter Notebook

Wajib Tau! Perbedaan Google Colab dan Jupyter Notebook

Ingin menjadi data scientist handal? Anda memerlukan Jupyter Notebook yang merupakan sebuah aplikasi yang akan memudahkan pekerjaan Anda. Seorang data scientist mempunyai tugas yaitu mengeksplorasi data serta mengubah masalah menjadi keuntungan.

Itulah mengapa tool Jupyter ini bisa membantu Anda. Lalu kenapa Jupyter penting bagi seorang data scientist? Jawabannya bisa Anda dapatkan dengan mengikuti artikel ini.

Apa itu Jupyter Notebook?

Jupyter merupakan aplikasi web untuk membuat serta merancang dokumen yang mempunyai kode, visualisasi, hasil hitungan, serta teks. Sebenarnya Jupyter Notebook ini merupakan akronim dari 3 bahasa pemrograman yaitu Julia (Ju), Python (Py), serta R.

Bagi seorang data scientist, ketiganya merupakan hal yang sangat penting. Fungsi Jupyter yaitu membantu Anda ketika membuat narasi komputasi dengan penjelasan makna data di dalamnya. Selain itu, aplikasi tersebut juga berfungsi memberikan insight terkait data tersebut.

Penggunaan Jupyter juga sangat memudahkan kerja sama insinyur dengan seorang data scientist. Hal ini karena memudahkan ketika ingin menulis serta berbagi kode dan teks.

Fitur Jupyter Notebook

Terdapat serangkaian fitur Jupyter beserta fungsi yang berbeda-beda. Fitur tersebut tersedia di kolom menu. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. File

Kolom file berfungsi membuat notebook baru maupun membuka notebook yang sudah ada. Anda juga dapat mengganti nama notebook yang telah Anda buat sebelumnya.

Kolom file ini juga menyimpan fitur bernama Save and Checkpoint. Fitur yang berguna untuk membuat checkpoint dan kembali ke titik paling akhir ketika ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.

2. Edit

Selanjutnya ada kolom edit untuk melakukan beberapa perintah seperti copy, paste, atau cut dari cell yang sudah ada. Fungsi kolom tersebut yaitu memudahkan Anda ketika ingin menggabungkan, menghapus, maupun membagi cell.

Anda juga dapat mengorganisir susunan cell sehingga sesuai dengan yang Anda butuhkan. Namun, perlu Anda ingat untuk item pada kolom tersebut punya warna keabu-abuan. Artinya, Anda tidak bisa mengaplikasikan edit di cell yang dimaksud.

Lalu bagaimana solusinya? Anda masih bisa memperbaikinya dengan cara mengubah tipe cell yang ingin Anda edit.

3. View

Kolom view pada Jupyter Notebook berfungsi mengaktifkan maupun mematikan munculnya header serta toolbar. Fitur tersebut juga membuat Anda bisa mematikan maupun menyalakan line numbers dalam cells.

4. Insert

Insert merupakan fitur untuk memasukkan cell bawah maupun atas pada cell yang ingin Anda pilih.

5. Cell

Selanjutnya kolom cell yang berfungsi membantu Anda menjalankan satu, beberapa, dan bahkan seluruh cell yang sudah ada.

6. Kernel

Lalu ada kolom bernama kernel yang berfungsi mengerjakan bahasa pemrograman maupun kernel yang berjalan. Pada kolom tersebut, Anda bisa menjalankan beberapa perintah seperti reconnect, restart, mematikan, serta mengganti kernel yang Anda gunakan di notebook.

Namun, kolom kernel ini memang jarang digunakan. Meskipun begitu, terkadang di momen ketika Anda harus debugging notebook serta Anda harus restart kernel, Anda membutuhkan kolom tersebut.

7. Widget

Kolom widget mempunyai fungsi menambah serta menghapus widget. Sebenarnya widget ini merupakan JavaScript yang dipakai agar konten yang Anda buat dinamis. 

8. Help

Kolom yang terakhir dari Jupyter yaitu help. Kolom yang berfungsi saat Anda memerlukan bantuan maupun ingin mengetahui notebook secara lebih mendalam.

Fungsi Jupyter Notebook Bagi Data Scientist 

Menurut Nature.com, Jupyter merupakan standar terbaik untuk mengorganisir data dikarenakan kecepatannya. Jupyter juga mampu menghubungkan teori, topik, serta hasil yang Anda miliki dengan sangat mudah. Melalui Jupyter, Anda bisa:

  • merekam penelitian yang Anda lakukan lalu membagikannya secara cepat
  • Mengeksplorasi data

Eksplorasi data dengan menggunakan Jupyter memberikan narasi komputasi. Ini adalah dokumen yang dapat ditambahkan hipotesis, analisis, serta keputusan yang dilakukan data scientist.

Cara Install Jupyter Notebook

Proses instalasi Jupyter bisa lewat Python Package Index. Caranya yaitu menggunakan instruksi pip install. Ini merupakan alat instalasi untuk Python. Adapun langkah-langkah instalasinya yaitu:

  • Download python terlebih dahulu
  • Kemudian jalankan file installer python. Misalnya python-3.10.e.exe. Anda perlu memastikan bahwa add python 3.10.0 to path serta launcher for all users (recommended) sudah tercentang
  • Klik Install Now
  • Ketika installer python sudah mendeteksi bahwa versi python sudah terpasang, nanti akan muncul notifikasi Upgrade Now
  • Setelah python sudah Anda pasang dan berhasil, lanjutkan dengan menginstal Jupyter Notebook. Caranya jalankan CMD dan ketik perintah ” œpython -m pip install jupyter” (tanpa tanda petik)
  • Tunggu sampai proses instalasi selesai
  • Setelah itu, Anda hanya perlu mengetik “œjupyter notebook” (tanpa petik) di CMD dan tunggu hingga terdapat browser muncul dan akan mengarahkan Anda menuju œhttp://localhost:8888/tree

Perbedaan Jupyter Notebook dengan Google Colab

Sebagai pengguna python, Anda perlu mempertimbangkan mana platform coding yang cocok untuk Anda gunakan. Terdapat beragam opsi, tapi yang paling populer memang aplikasi Jupyter dan Google Colab. Jika Anda bingung mana yang harus Anda gunakan, setidaknya Anda paham perbedaan dari keduanya.

A. Keamanan Data

Berkaitan dengan keamanan data, pastinya harus ada batasan akses terhadap perangkat maupun data di dalamnya. Anda tidak ingin orang dengan mudahnya mengakses data-data Anda, bukan?

Jupyter Notebook mampu berjalan secara lokal pada perangkat Anda dan tentunya ini akan berjalan secara mudah. Sementara untuk Google Colab memakai server Google. Hampir seluruh data akan tersimpan secara aman, kecuali jika ada peretasan atau kebocoran.

2. Kontrol Akses

Jika Anda belajar Google Colab, Anda mungkin tertarik mengetahui seperti apa kontrol akses yang dimiliki tool tersebut. Apakah kontrol akses Google Colab berbeda atau malah sama dengan aplikasi web ini?.

Jika Anda maupun tim Anda bekerja dengan memakai Gsuite atau Gmail, kontrol aksesnya sudah tentu lebih mudah ketika memakai Google Colab. Artinya, Google Colab bisa Anda fungsikan sebagai Google docs bagi Jupyter Notebook.

Sementara ketika menggunakan Jupyter, Anda dapat memanfaatkan platform kontrol seperti Bitbucket, GitLab, maupun GitHub. Ketiganya bukan sekadar menyediakan kontrol akses melainkan juga kontrol versi.

3. Komen di Jupyter Notebook dan Google Colab

Terkait alur percakapan di Google Colab tidak berbeda jauh dibandingkan Google docs. Anda dapat meninggalkan komentar pada cell tertentu sehingga bisa memulai percakapan. Selanjutnya, tim Anda dapat menambahkan komentar maupun tindakan lain sesuai kebutuhan.

Bagaimana dengan aplikasi dari Jupyter ini? Karena memang tidak support komentar langsung, Anda harus memakai ReviewNB, tool khusus yang membantu controlling Jupyter. Dengan menggunakan ReviewNB, fungsi komentar pun akan tersedia, baik di GitHub maupun Bitbucket.

Sudah Paham tentang Jupyter Notebook?

Itulah perbedaan dari Jupyter dan Google Colab. Jika Anda sedang mencari jasa yang jual akun premium terpercaya, IDCopy adalah jawabannya. IDCopy menyediakan akun premium dari berbagai platform. Misalnya membeli akun premium untuk Zoho Form sebagai alternatif Google Form.

Selain itu, Anda bukan hanya membeli akun, melainkan tim IDCopy juga akan memberikan tutorial tentang bagaimana cara membuat Zoho Form Premium, terlebih untuk bisnis perusahaan.

Hubungi kontak IDCopy untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan berdiskusi dengan salah satu tim IDCopy. 

Semua

Premium

x